Sharing is Caring | Simple Share™ Berbagi Informasi yang Positif | SEO, Tips, Tutorial, Resensi, Review, Cerita Kehidupan Simple Share™

Minggu, 30 Oktober 2011

Seberkas Cahaya di Palestina (6/14)

Orang Yahudi memiliki keyakinan bahwa dengan berdirinya kuil ketiga di atas pelataran Kubah Batu dan Al-Aqsho, yang mereka yakini sebagai  bekas tempat kuil kuno mereka akan mempercepat datangnya Sang Messiah. Sedangkan  umat Nasrani berkeyakinan bahwa  Messiah yang sangat mereka harapkan kedatangannya itu  sebetulnya telah datang ribuan tahun yang lalu, itulah  Yesus Kristus. Ini  adalah kenyataan yang ditolak mentah-mentah pemeluk Yahudi sejak dahulu. Itu sebabnya mengapa  kemudian Yesus disalib “, jelas Benyamin.

Namun demikian tidak semua penganut Yahudi mempunyai keyakinan bahwa berkumpul serta kembalinya umat Yahudi ke tanah leluhur serta pembangunan kuil ketiga akan mempercepat kedatangan Sang Messiah. Kelompok ini malah  berpendapat kebalikannya yaitu Tuhan memang telah mentakdirkan mereka ber-diaspora dan tidak memiliki negara.”, timpal  Karim.
Kelompok Yahudi Ortodoks  yang menamakan dirinya kelompok Yahudi Neturei Karta ini walaupun sama-sama berdarah Yahudi, orientasi perjuangannya berbeda dengan Zionis Israel.  Jika Zionis Israel sangat mengagungkan dan menyucikan Talmud sebaliknya  dengan kelompok Yahudi Ortodoks ini. Mereka menuding bahwa Talmud adalah kitab iblis yang telah ‘mencemari kesucian’ Taurat yang diturunkan Tuhan kepada Musa. Apa yang dilakukan Zionis Yahudi sekarang ini menurut mereka adalah murni politik. Alasan mencari Talmud yang hilang adalah mengada-ada”, lanjutnya lagi.
“  Betul sekali. Sejumlah rabbi tua kenalan kedua orang-tuaku sering mengatakan bahwa mereka, umat Yahudi  sebenarnya  tidak harus berkumpul dan kembali ke kota tua demi mengharap datangnya Sang Messiah”, kata Benyamin membenarkan..
“ Sebenarnya minyak adalah alasan utama Zionis Yahudi datang ke tanah Palestina”, sambungnya lagi penuh semangat. “ Mungkin kau pernah mendengar Trans Pipa Minyak Arab atau yang lebih dikenal dengan nama Tapline. Ini adalah sebuah proyek raksasa yang merupakan impian sejak  tahun 1947. Yaitu proyek pembangunan pipa minyak yang menghubungkan  kota Dammam di Saudi Arabia hingga Sidon di Palestina sepanjang 1214 km. Pengaliran minyak Irak ini rencananya akan disambungkan dari Mosul melalui Suriah dan Jordania dan berakhir di Haifa, Palestina”, lanjutnya.
Wow…sebuah pemikiran cerdas yang sempurna “, seruku sambil bersiul pelan.
Namun rencana tersebut tidak terealisasi dengan mulus. Setelah beberapa kali ditutup karena berbagai sebab dan alasan, dengan pecahnya Perang Teluk pada 1990 proyek tersebutpun  akhirnya sepenuhnya ditutup”, kata Karim melanjutkan penjelasan Benyamin..
“ Yang diberitakan memang begitu. Tapi coba kita pikirkan…sektor penting apa di dunia ini yang bukan milik Yahudi dan konco-konconya? Media, perbankan,  tehnologi, industri, swalayan, perhotelan, perumahan, perfilman, budaya, fashion bahkan ideologi … apa yang mereka tidak punya? dapatkah mereka dipercaya?? Jadi besar kemungkinan berita mengenai Tapline memang sengaja disembunyikan agar  tidak menarik  perhatian dunia… Yang pasti itu memang pernah terjadi. Bayangkan…siapa yang paling diuntungkan bila proyek ini benar-benar berjalan lancar?”, timpal Benyamin sinis..
Setelah hening beberapa saat Benyamin kembali berucap :
Lucunya lagi… bila pada awalnya Yahudi dan Nasrani sering bertikai…lain lagi sekarang ceritanya. Tampaknya sifat licik dan licin sudah menjadi watak yang melekat kuat pada diri orang Yahudi. Demi ambisi besarnya mereka sekarang merangkul kaum Nasrani, maka jadilah apa yang dinamakan Kristen Zionis. Mereka ini bukan pengikut gereja manapun. Melalui kegiatan missionarisnya mereka berusaha menjaring bukan saja umat Nasrani  tapi juga umat Islam yang lemah imannya. Menurut pemikiran ini mereka harus mendukung Yahudi Zionis agar Kuil ketiga segera berdiri. Dengan demikian maka kedatangan Yesus ke 2 akan segera tiba”, ucap  Benyamin.
“  Demi memikat  hati kaum Nasrani mereka juga  berkata bahwa usai mengantar Yahudi Zionis mendirikan Kuil yang ditunggunya, umat Kristen Zionis akan segera dipanggil Yesus untuk memasuki surga. Selanjutnya dari tempat tersebut mereka tinggal menyaksikan pertarungan seru antara Yahudi dan Islam”, tambah Karim sambil tersenyum kecut.
Benar-benar licin otak mereka ya….Namun bagaimana pula menurut pandangan Islam,  Karim?”, tanyaku penuh antusias pada Karim.
“  Islam datang setelah ajaran Yahudi yang dibawa Musa dan ajaran Nasrani yang dibawa Yesus berlalu. Ia datang pada dasarnya dengan misi yang sama yaitu mengagungkan dan meng-Esakan Allah SWT, betul-betul hanya Dia tanpa adanya sekutu. Ia tidak beranak, tidak diperanakkan dan  tidak pula  beristri. Mustahil bagi-Nya disamakan dengan apapun. Juga mengingatkan kembali  akan datangnya hari akhir, yaitu hari Kiamat. Ini adalah prinsip dasar agama samawi:  Islam, Nasrani dan Yahudi. Jadi mustinya tidak ada pertentangan diantara umat ketiga agama tersebut ”, jelas Karim sambil menghela nafas pelan.
Seperti Taurat, kitab Yahudi yang memberitahukan  akan  kedatangan seorang Mesiah, seorang utusan Allah, seorang nabi,  yaitu Isa as atau orang Nasrani menyebutnya Yesus, begitu juga Injil. Kitab umat Nasrani ini memberitahukan akan kedatangan seorang Mesiah di akhir zaman nanti. Injil menyebutnya dengan nama Ahmad. Menurut Al-Quran Ahmad itu adalah Muhammad, nabinya umat Islam yang datang pada tahun 600 an Masehi. Anehnya menurut pengakuan umat Nasrani sendiri, mereka tidak menemukan ayat tersebut.. Artinya ada sesuatu yang hilang disini.. “, Karim meneruskan penjelasannya, kali ini sambil melirik Benyamin seolah menuntut  penjelasannya.
Benyamin menarik nafas panjang sebelum akhirnya berkata  pelan, “ Aku tak tahu apa yang harus kukatakan. Aku memang tidak pernah melihat keberadaan ayat tersebut. Akupun kadang merasa tidak begitu yakin pada apa yang ada padaku…..”.
“  Maaf Karim, mungkin ini menyakitkan hatimu. Namun aku ingin sebuah kejelasan.  Mengapa umat Islam bisa begitu yakin bahwa Muhammad yang jelas-jelas datang pada abad 7 itu adalah Ahmad, nabi terakhir yang namanya disebut dalam Injil dan yang  dinantikan kedatangannya oleh umat Nasrani di akhir zaman? Adakah bukti kuat  yang menunjukkan hal ini ?”, tanyaku makin penasaran.
Pertanyaan bagus, Mada”, jawab Karim senang. ”Begini…Muhammad memang telah datang 14 abad yang silam.  Namun Al-Quran mengatakan dengan jelas bahwa kami, umat Islam adalah umat akhir zaman. Apa maksudnya ? Maksudnya Al-Quran yang datang pada abad 7 ini adalah kitab yang berisi ajaran yang telah  dipersiapkan secara matang untuk menghadapi segala permasalahan  hingga akhir zaman nanti. Ia akan cocok untuk seluruh manusia apapun warna, ras, bahasa, bangsa dan tingkatan pendidikannya.  Kitab ini dapat dipastikan akan cocok dan sesuai dengan segala macam penemuan yang bakal terjadi hingga akhir zaman nanti. Dan sebagian besarnya memang  telah terbukti. Itu sebabnya mengapa Al-Quran disebut sebagai mukjizat terbesar nabi Muhammad saw ”, kata Karim penuh semangat.
“ Walaupun seperti juga nabi- nabi lain, sebenarnya Muhammadpun diberi kelebihan lain. Diantaranya yaitu keluarnya air dari jemari Rasulullah hingga cukup untuk berwudhu ratusan sahabat pada saat mereka kekurangan air, terbelahnya bulan ketika orang musyirikin menuntut tanda bahwa beliau adalah seorang Rasul. Kemudian juga terbongkarnya rahasia seorang yang bersumpah akan mengupah temannya bila ia berhasil membunuh Rasulullah padahal ketika itu tak seorangpun yang mendengar perjanjian rahasia itu. Dan masih banyak lagi. Namun Allah swt sebagai Sang Maha Pemilik yang mengetahui segala isi hati manusia, Ia telah mentakdirkan  bahwa pada akhir zaman akan banyak bermunculan ahli-ahli sihir. Maka bila mukjizat Muhammad saw sebagai nabi akhir zaman hanya mukjizat yang sifatnya spektakuler sebagaimana mukjizat nabi-nabi sebelumnya tentu akan kurang bermakna dan kurang menghujam di hati.  Sulit bagi orang awam apalagi yang tipis keimanannya untuk membedakan mana sihir mana mukjizat “, Karim berhenti sejenak menghela nafas.
Lain halnya dengan Al-Quran. Cobalah sekali-sekali buka Al-Quran terjemahan. Disitu akan kau dapati bagaimana Allah SWT menerangkan cara penciptaan alam semesta yang ternyata sesuai dengan temuan Sains yang belakangan dikenal dengan istilah “ Big Bang’. Demikian juga penghancuran alam semesta yang di dunia sains dikenal dengan nama “Big Crunch”. Disitu akan kau temui pula bagaimana proses terjadinya hujan, bagaimana langkah penciptaan manusia termasuk tanda-tanda yang sesuai dengan  adanya temuan mutakhir tentang DNA sebagai sifat dasar manusia dan banyak lagi hal-hal yang sebenarnya baru terungkap di akhir abad ini. Seperti sabuk medan magnit “ Van Allen”, gunung-gunung yang berjalan seperti jalannya awan, jalan-jalan di langit, sifat besi dan lain-lain lagi. Padahal Al-Quran telah turun ribuan tahun sebelumnya”, kata Karim lagi sambil menarik kursi dan kemudian mendudukinya.
“ Belum lama ini dengan makin majunya ilmu dan teknologi, seorang ilmuwan muslim bernama Rasyad Khalifah berhasil membuktikan  bahwa Al-Quran ternyata  mempunyai kunci pengaman yang sungguh unik dan canggih  yaitu  angka 19. Kunci ini dinamakan Al-Quran Interlocking System. Angka ini menunjukan jumlah huruf bahasa Arab dalam ucapanBismillahirrohmanirrohim”  yang berarti Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang dan juga ucapan Laa haula wa laa quwwata illaa billahyang berarti Tiada daya untuk memperoleh manfaat dan upaya untuk menolak kesukaran kecuali dengan bantuan Allah SWT “.
Bagi orang awam, mungkin angka 19 tidak menunjukkan keistimewaan apa-apa. Namun dalam dunia inteligen, angka 19 adalah sebuah angka bilangan prima yang sangat istimewa. Bahkan Pentagon sekalipun dikabarkan memilih salah satu bilangan prima sebagai kunci pengaman sistim komputernya! “, jelas Karim.

“ Boleh aku tahu contohnya?”, tanyaku penasaran. “Maaf bila aku jadi  menyusahkanmu”, sambungku cepat.

“ Oh tentu saja tidak”, jawab Karim. “ Akan kucoba semampuku. Begini. Masih berdasarkan penelitian Rasyad Khalifah, ternyata jumlah masing-masing kata : Allah, ArRahman dan ArRahim yang merupakan dua sifat utama Allah SWT, yang tertulis di dalam Al-Quran, adalah merupakan angka yang habis dibagi angka 19.  Apa artinya? Artinya orang tidak mungkin sembarangan menambah atau mengurangi kata-kata dalam kitab suci tersebut. Itulah  salah satu sebab mengapa Al-Quran tidak mungkin dipalsukan”.

“ Betulkah demikian ? “, terdengar Benyamin bertanya dengan nada setengah tidak percaya.
Ya, padahal kitab itu diturunkan jauh sebelum orang mengenal komputer. Bila kau tertarik akan kehebatan Al-Quran secara matematis kau bisa mencari buku mengenai hal tersebut. Kau akan temui banyak hal mencengangkan yang hanya mungkin bisa tejadi karena bantuan komputer. Contoh sederhana. Di dalam Al-Quran terdapat sebuah surat bernama Maryam. Maryam adalah ibu nabi Isa alias Yesus Kristus”, lanjut Karim sabar.
“ Surat ini adalah surat ke 19. Di dalam surat tersebut disebutkan  kata “Adam “ dan “Yesus”. Percaya atau tidak, kedua nama tersebut adalah  untuk yang ke 19 kalinya disebut dalam Al-Quran! Adam pada ayat 34 sementara Yesus pada ayat 58. Perhatikan pula selisih antara 34 dan 58, yaitu 25. Menandakan apakah ini? Setelah diteliti angka 25 adalah jumlah penyebutan baik Adam maupun Yesus didalam Al-Quran secara keseluruhan! Tahukah kau, mengapa 25, Benyamin? “ tanya Karim sambil memandang Benyamin.
Benyamin cepat menggeleng. “ 25 adalah jumlah rasul- Allah. Adam rasul pertama dan Muhammad adalah rasul terakhir”, kali ini terdengar jelas bahwa Karim tidak mampu menyembunyikan kekagumannya.
“ Dan  mengapa harus Adam dan Yesus?”, kali ini tanpa menanti jawaban Karim langsung menjawab pertanyaannya sendiri “ Karena penciptaan Adam dan Yesus hampir sama. Keduanya ada tanpa kehadiran bapak!”.
Woow..!” aku dan Benyamin tanpa sengaja secara bersamaan berdecak kagum.
 “ Itu belum seberapa sobat, masih banyak lagi kejutan lain”, kata Karim lagi.
Setelah hening sejenak kembali Karim meneruskan penjelasannya, “Nabi Muhammad saw dalam hadisnya juga pernah bersabda bahwa jarak hari akhirat dengan masa kehidupan beliau ketika itu seperti jari tengah dan telunjuk. Artinya sudah dekat sekali. Namun bila kenyataannya hingga hari ini saat itu belum juga tiba…. ingatlah bahwa hitungan dunia ini tidak sama dengan hitungan-Nya. Menurut salah satu ayat, satu hari di akhirat  sama dengan seribu tahun di dunia….Bayangkan!,” lanjut Karim lagi.

Aku diam termang-mangu begitu juga Benyamin. Masing-masing dengan pikirannya sendiri-sendiri. Beberapa saat kemudian terdengar Benyamin bertanya :“ Bagaimana pula pendapat Islam mengenai kebangkitan Yesus di akhir zaman nanti. Apakah mereka mempercayai hal tersebut? “.
“ Al-Quran memang tidak pernah  menuliskannya namun hadis ya. Rasulullah pernah  bersabda bahwa salah satu tanda dekatnya hari Kiamat adalah datangnya para pendusta besar, mereka adalah para penyihir yang sangat lihai.  Diantara mereka yang terbesar adalah manusia setan Dajjal. Dengan tipuannya yang maha dasyat ia akan mempengaruhi sebagian besar manusia  agar menuhankannya, memalingkan manusia dari penyembahan hanya kepada Allah swt, Tuhan yang sebenarnya”,   jawab Karim sambil memperbaiki duduknya.
Maka pada saat genting seperti itulah, muncul Isa Al-Masih putra Maryam. Nabi Allah inilah yang  akan mengalahkan Dajjal sekaligus menjadi saksi perselisihan yang terjadi diantara ahli kitab. Ia akan menjelaskan apa yang sebenarnya telah terjadi sebelum dan sesudah ia diangkat. Menjelaskan apakah benar ia telah disalib, menjelaskan benarkah ia  Tuhan ”, lanjut Karim.
Dengan kata lain berarti bahkan nabimupun sebenarnya mengakui Yesus Kristus  bukan ?“, sahut Benyamin sambil menyipitkan matanya.
Dengar Benyamin, kami, umat Islam seperti juga Rasul kami, Muhammad saw,  diajarkan untuk meyakini seluruh rasul dan nabi yang dikirim-Nya kemuka bumi ini. Adam, Nuh, Yakub, Yusuf, Musa, Daud, Sulaiman, Zakariya, Yahya dan lain-lain adalah para Rasul Allah yang agung dan suci. Begitu pula Yesus atau Isa putra Maryam, kami mengakuinya  sebagai  salah satu Rasul utusan Allah, tidak lebih. Inilah yang menjadi perbedaan yang mencolok antara agamamu dan agamaku”, jelas Karim tajam.
Setelah hening agak lama, akhirnya aku mencoba  mencairkan suasana dengan berkata : “ Tapi  pada dasarnya ketiga agama tersebut adalah benar datangnya dari Sang Pencipta Yang Menciptakan manusia, langit dan bumi. Bukankah demikian ? “.
Baik Benyamin maupun Karim tidak menjawab, mereka hanya  mengangguk-anggukan kepala pelan.  Sebaliknya aku makin merasa yakin bahwa aku telah berada di jalan yang tepat dalam mencari sebuah kebenaran. Diam-diam aku merasa bersyukur melihat kenyataan ini. Tiba-tiba ingatanku melayang kepada ayah ibuku juga tante Rani. Sadarkah mereka bahwa selama ini mereka termasuk aku telah tersesat?
***
Beberapa hari sebelum kepulanganku ke tanah air, aku diajak Benyamin mengunjungi kota Hebron yang terletak di Tepi Barat untuk melihat makam nabi Ibrahim. Sama halnya dengan kota-kota penting lain di Palestina, penjagaan dan pemeriksaan ketat juga diberlakukan untuk memasuki kota dimana makam nabi Ismail, nabi Ishak dan nabi Yakub  ini berada. Ternyata  hanya untuk melakukan ziarah ke makam yang terletak di dalam masjid inipun dilakukan pemeriksaan super ketat. Tidak hanya para perempuan bahkan bayipun harus digeledah!
Makam para nabi Allah ini terletak didalam naungan masjid yang diperkirakan dibangun 1000 tahun silam. Namun fondasi dasarnya kemungkinan telah ada jauh sebelum itu. Masjid ini berdiri di ketinggian 15 m dari permukaan tanah dan dikelilingi dinding raksasa dengan stuktur dasar menyerupai dinding kuno di Haram Al-Syarif.
Sejak lama makam ini menjadi rebutan antara pihak Palestina dan pihak otoritas Israel. Lihat   pagar besi yang melintang persis diatas makam tersebut. Itu adalah makam nabi Ibrahim. Pagar tersebut memisahkan makam menjadi 2 bagian,  1 bagian berada di wilayah Palestina dan  1 bagian lainnya milik Israel”, jelas  Karim.
Pihak Israel tidak akan pernah puas dengan apa yang telah dikuasainya sekarang ini. Sedikit demi ia terus memperluas daerah jajahannya dan merebutnya dari tangan Palestina. Hebron adalah milik bangsa Palestina namun lihatlah, pemerintah Israel saat ini terus membangun perumahan Yahudi di sela-sela perkampungan Palestina. Rakyat  Palestina tidak mampu melawan kediktatoran mereka. Yang lebih mengesalkan lagi, pemukiman Yahudi itu dibangun  di atas perbukitan diatas perkampungan kumuh Palestina.  Kemudian dengan sengaja dan secara provokatif para penghuni di atas bukit sering melempar barang-barang tak berguna mereka ke arah perkampungan di bawahnya! Benar-benar keterlaluan…”, kata Benyamin menggeram.
***

Seberkas Cahaya di Palestina (6/14) Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Pengagum Wanita

0 komentar:

Posting Komentar